Kasus kedua sistem pneumatik yang di aplikasikan pada industri
Pada
diagram sistem pneumatik problem 2 menggunakan komponen diantaranya compressor
yang berfungsi menciptakan dan mengaliri udara bertekanan kedalam air survice
sebagai filter untuk pengatur udara yang akan dialiri kedalam sistem selanjutnya. Kemudian katup yang digunakan 5/2 way
valve spring return dengan mengandalkan
push button ( detent ) untuk mengoperasikan dan mengatur kerja pada katup.
Sedangkan aktuator yang digunakan untuk memindahkan suatu benda dari convenyor
1 ke convenyor atas atau bawah adalah jenis double acting cylinder
Gambar 2. Diagram Sistem Pneumatik Kasus 2
Ketika compressor dinyalakan maka sumber tegangan dan angin (udara yang bertekanan) akan mengalir ke air service.
Udara bertekanan akan diatur oleh air survice sebelum masuk kedalam system selanjutnya yaitu 5/2 katup.
Udara yang bertekan telah diatur, kemudian mengalir melalui port 1 (inlite) menuju port 2 (outlite) sehingga udara tertahan ke convenyor bawah.
Ketika push button ditekan terjadinya perubahan posisi dimana udara bertekanan yang sebelumnya mengalir melalui port 1 (inlite) ke port 2 (outlite) akan berpindah aliran udara ke port 4 (outlite) yang menyebabkan actuator bergerak maju atau konvenyor atas.
Kemudian ketika push button ditekan kembali maka actuator dan katup akan kembali kedalam posisi awal.
Push button yang digunakan adalah detent dimana kondisi normal tidak akan berubah atau akan tetap di posisinya
Sedangkan udara bertekanan yang mengalir ke dalam actuator akan dikeluarkan melalui exhaust pada port 5 (konvenyor bawah) dan port 3 (konvenyor atas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar